Kupu-kupu
adalah makhluk hidup yang bermula dari telur menetas menjadi ulat dari
ulat menjadi kepompong jadilah kupu-kupu. Proses ini disebut dengan
metamorphosis, ada serangkaian panjang proses itu berjalan dari telur
menjadi kupu-kupu. Telur yang menetas menjadi ulat dapat dihitung hanya
hitungan hari bahkan jam. Menjadilah ulat, makhluk ini terlihat
menjijikan, tidak waktu yang terlewatkan untuk memakan semua dedaunan
yang ada dipohon, ulat menjadi makhluk yang rakus, merusak tumbuhan
petani dan dianggap sebagai musuh yang harus dibasmi. Ketika ulat,
menghetikan kebiasaan makannya sang ulat pun akan berubah menjadi
kepompong, dia sedang mengalami proses pertapaan agar menjadi makhluk
yang indah dicintai banyak orang, tidak lagi menjadi makhluk yang rakus
seperti ulat, ia hanya memakan sari dari bunga-bunga yang bermekaran, ia
menjadi sahabat petani karena membatu proses penyerbukan, ia dapat
terbang dari satu pohon ke pohon yang lainnya dengan mudah.
Atas dasar itu, kupu-kupu menjadi simbol dalam tarikat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Suryalaya. Simbol kupu-kupu berkait erat dengan prosesi zikir pada proses metamorphosis; takhally (pengosongan dari nafsu jahat), tahally (pengisian cahaya allah melalui zikir), tajally (menjadi manusia serba baik; tersinari oleh cahaya allah). Berdasarkan interpretasi simbol kupu-kupu: muncul konsep-konsep tasawuf, seperti ikhlas, sabar, fana’, yaqin, husn al-dzan (positif thinking), raja’. Dengan
kata lain seseorang yang telah melakukan proses metamorphosis dalam
dunia tasawuf akan meninggalkan prilaku buruknya dan mengisi dengan
sikap baik, yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi orang lain, di manapun
dia berada akan selalu dibutuhkan dan dicintai oleh umatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar