Kepada para pembaca yang budiman, pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan terjemahan beberapa sajak milik penyair-penyair Jepang. Buku terjemahan beberapa sajak tersebut penulis dapatkan sekitar satu tahun yang lalu di tempat penjualan-penjualan buku bekas langganan penulis, dengan tak disengaja tentunya. Penulis di sini bermaksud mengenalkan kepada para pembaca beberapa sajak milik penyair-penyair Jepang, mungkin para pembaca akan merasa tertarik dengan sajak-sajak terjemahan yang akan penulis berikan. Sekedar memberi sedikit pemberitahuan saja, sajak-sajak terjemahan milik penyair-penyair Jepang yang akan penulis berikan ini semuanya adalah sajak-sajak sepi, sajak-sajak pinggiran yang senyap dari keadaan dunia manusia lain. Selamat menikmati!.
Nakamura Kusatao
(HAIKU MODERN)
Irama langkah serdadu
mendekat
Dalam angin musim semi
Di tengah alam
nan menghijau
Bayiku tumbuh gigi
Langit yang biru
tempat lahirnya dunia
dari istriku
aku peroleh sebuah apel
Kato Shuson
(HAIKU MODERN)
Dalam temaram cahaya
Kulihat setangkai peoni
Pecah berguguran
Badai salju yang dingin
Daun pintu pecah bergetar
Gemertak dalam angin
Burung-burung camar dalam salju
Hidup tanpa rumah
Mati tanpa kuburan
Tanikawa Shuntaro
MUSIM SEMI
di rimbun kembang ceri
awan memutih
di gugus awan
langit yang dalam
di rimbun kembang ceri
di gugus awan
di langit sana
kusanggup memanjat di sana
suatu saat di musim semi
tuhan dan aku
bercakap bisu
Takagi Kyozo
AWAL MUSIM SEMI DI TAMAN GAPPO
Taman ini terhampar di tepi laut
Kulihat hanya pohon-pohon cemara
yang tumbuh
Betapa sepinya
Di sini tiada dara bercengkrama
Ketika kucapai pesisir
Kurasa angin timur
berembus mendesir
Aroma lemonade memikat lidahku
Temanku duduk di bangku tua
Memberiku kisah-kisah asmara
Namun kata-katanya
Lenyap direnggut angin
Dikutip dari buku SAJAK-SAJAK TIMUR JAUH DALAM TERJEMAHAN karya Nyoman Tusthi Eddy. Diterbitkan oleh penerbit NUSA INDAH Jl. Katedral, 5 Ende-Flores. Cetakan pertama pertama tahun 1985.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar