Minggu, 22 Agustus 2010

Biografi singkat para Mufassir dan metode penafsirannya

Biografi singkat para Mufassir dan metode penafsirannya
 1. Al-Thabary
Biografi
Nama lengkap beliau adalah Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Al-Thabary. Beliau lahir di Amil pada tahun 225 H, dan wafat pada 28/10/310 H pada hari Ahad.
Pada usia 7 tahun beliau sudah hafal Al-Qur'an 30 juz, pada usia 9 tahun beliau sudah mulai menulis hadis serta selalu mengadakan perjalanan intelektual ke negeri-negeri ulama. Beliau terkenal dengan kekuatannya dalam menghafal dan selalu faham dengan perkataan gurunya dalam menafsirkan berbagai disiplin ilmu.
Khatib berkata: Ia adalah salah satu imam umat, perkataannya menjadi hukum dan pendapatnya selalu menjadi rujukan. Abu Abbas juga menambahkan: Ia adalah seorang faqih dan alim.
Metode Tafsirnya
Metode beliau dalam menafsirkan Al-Qur'an adalah metode Tafsir bil Ma'tsur. Tafsirnya berisi tentang munasabah dan makna-makna logika dalam ayat, serta mencantumkan hikmah dari kandungan mufradatnya. Beliau juga merujuk pada kaidah 7 ahruf. Selain beliau membubuhkan hadis Nabi, atsar dan aqwal tabi'in, beliau juga menjelaskan nama-nama Al-Qur'an, surah serta ayat-ayatnya.
Beliau terkenal wara' dalam menafsirkan, rajin dalam persiapannya dan gembira setelah menulisnya.
Salah satu ciri tafsirnya adalah terdapat israilliyat dan ditambahkan opini pribadi di dalamnya, sehingga tafsirnya ada yang berpendapat belum memenuhi hajat kontemporer.

2. Fakh Al-Razy
Biografi
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad bin Umar bin Husein bin Hasan bin Ali Al-Qurasy At-Taimy Al-Bakry, Ath-Thabaratany, Ar-Razy, bergelar Fakhruddin dan dikenal juga dengan sebutan Ibnu Al-Khathib. Beliau lahir pada 15 Ramadhan tahun 544 H dan wafat pada 606 H di Ray, ada yang mengatakan 605 H, tapi yang paling kuat adalah pendapat yang pertama akibat banyaknya buku yang meriwayatkan demikian.
Beliau melakukan perjalanan intelektualnya ke Kharazmi dan Khurasan. Guru pertamanya adalah ayahnya sendiri.
Sebab pemahaman masyarakat pada masanya masih dangkal tentang agama, maka beliau menyusun tafsir yang dapat membuka cakrawala pemikiran masyarakat lebih mengangkasa.
Ibnu Khilkan berkata: sesungguhnya Ar-Razy mengumpulkan segala gharib dan gharibah dalam tafsirnya. Adz-Dzahaby menambahkan keistimewaan tafsir beliau adalah munasabah antara sebagian ayat dengan lainnya, antara surah dengan lainnya secara detail.
Metode Tafsirnya
Metode penafsiran beliau adalah tahlily ataupun ilmy. Menghimpun pendapat beberapa ulama tafsir dari kalangan sahabat maupun setelahnya. Mengutamakan munasabah antara surah dengan yang lainnya berdasarkan hikmah, membahas secara detail tentang ayat-ayat kauniyah yang dihubungkan dengan kalam tauhid aqliyah lainnya.. membubuhkan banyak pendapat filosof kalam setelah beliau menyaringnya serta telah merujuknya pada kitab-kitab hadis.
Bila beliau menyebut ayat tentang hukum, beliau menyebutkan semua pendapat 4 Imam Madzhab, namun lebih cenderung pada madzhab Syafi'i.
Penfsiran beliau dapat dikatakan membahas seluruh aspek keilmuan secara meluas, sehingga hampir melupakan tentang ilmu tafsir di dalamnya.

3. Asy-Syahid Sayyid Quthb
Biografi
Beliau lahir di kampung Musyah, kota Asyuf, Mesir pada tahun 1906. beliau dibesarkan dalam sebuah keluarga yang menitikberatkan pada ajaran Islam dan mencintai Al-Qur'an. Beliau telah bergelar hafizh sebelum berumur 10 tahun.
Metode Tafsirnya
Metode penafsiran beliau adalah memandan Al-Qur'an sebagai satu kesatuan yang komprehensif, dimana masing-masing bagian mempunyai keterkaitan dan kesesuaian, menekankan pesan-pesan pokok Al-Qur'an dalam memahaminya. Beliau berpendapat bahwa salah satu tujuannya menyusun tafsir adalah untuk merealisasikan pesan-pesan Al-Qur'an dalam kehidupan nyata.
Beliau juga menerangkan korelasi antara surat yang ditafsirkan dengan surat sebelumnya, sangat hati-hati terhadap israiliyat dan meninggalkan masalah ikhtilaf dalam ilmu fiqh dan tidak mau membahasnya lebih jauh, serta tidak membahas masalah kalam atau filsafat.

4. Zamakhsyary
Biografi
Nama lengkapnya adalah Al-Qasim Mahmud bin Umar Al-Zamakhsyary. Lahir pada bulan Rajab 467 H dan wafat pada tahun 538 H.
Beliau melkukan perjalan ilmiahnya ke Baghdad, Khurasan dan Quds.
Metode beliau adalah membawa penafsiran ayat-ayat aqidah ke dalam payung Mu'tazilah. Orientasi linguistik merupakan orientasi utama, melihat dan memperhatikan setiap mufradat suatu ayat untuk mengetahui makna yang diinginkan. Selain beliau menafsirkan secara majazy tentang ayat mutasyabih, beliau mengaitkan ayat dengan realitas.
Keistimewaan tafsirnya adalah memiliki keindahan bahasa, sehingga menjadi rujukan dalam aspek linguistik Al-Qur'an, namun beliau lebih fanatik terhadap madzhabnya-Mu'tazilah-, sehingga mengklaim kitab tafsirnya sebagai kitab yang terbenar dibanding lainnya serta lebih mengutamakan akal dan aqidahnya dari hadis shahih dan qira'at mutawattir.

5. Hamka
Biografi
Nama lengkapnya adalah H. Abdul Malik Karim Amrullah, lahir di tanah Sirah 16 Januari 1908. guru pertama beliau adalah ayah beliau sendiri, yang notabene berdarah orang shaleh mulai dari buyutnya.
Metode Tafsirnya
Metode penafsiran yang beliau gunakan alah tahlily yang di padukan dengan aspek sastra dan sosila budaya. Antara naqly dan aqly, beraliran salafiyah yang bernuansa sufistik.
Lebih terpengaruh dengan metode penafsiran Sayyid Quthb yang mengedepankan munasabah, mencantumkan asbabun nuzul, mufradat dan susunan kalimat.
Sebagai tafsir pribumi yang monumental dalam sejarah, sehingga banyak menjadi rujukan dalam masalah sosial dan tasawwuf, walaupun banyak aspek ilmu yang tidak terbahas di dalamnya.


6. Muhammmad Abduh dan Rasyid Ridha
Biografi
Rasyid Ridha lahir di Qalmun , 27/5/1282 H, dan wafat pada tahun 1935 M.
Setelah tamat di Kuttab beliau melanjutkan studinya pada Madrasah Ibtidaiyyah, satu tahun kemudian beliau pindah ke sekolah Islam Husain Al-Jisr.
Beliau belajar hadis hingga khatam kepada Mahmud Nasyabah hingga bergelar Voltaire, kemudian dilanjutkan ke Abdul Ghani Ar-Rafi di tambah ilmu ushul dan logika. Muhammad Abduh banyak mempengaruhi pola pikirnya. Beliau membagi waktunya untuk belajar dan ibadah, sehingga kurang waktunya untuk tidur ataupun istirahat. Beliau adalah ahli hadis dan memiliki cakrawala akal yang mendalam.
Metode Tafsirnya
Metode tafsirnya adalah menafsirkan ayat-ayat secara adab ijtima'i, meninggalkan ayat-ayat mutasyabihat dan mubhamat. Selain beliau menafsirkan Al-Quran secara kontemporesasi, beliau juga menafsirkan ayat-ayat menurut logikanya.
Kelebihan tafsirnya adalah mampu merombak kehidupan manusia yang masih banyak mengikuti taqlid, mengajak manusia untuk lebih maju dalam peradaban, membantu menyebarkan ajaran Islam dari segi pemahaman dakwah dan amal.
Namun tafsirnya juga memiliki kekurangan, yaitu hanya berlatar belakang Mesir dan tidak mendunia, diantara hadis yang sudah dianggap shahih secara mutawatir dianggapnya tidak shahih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar